RAMALAN PENJUALAN
“RAMALAN PENJUALAN”
Ramalan (forecasting) adalah
proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang mungkin akan terjadi di
masa mendatang dengan mengkaji data yang ada Nafarin ,sedangkan
Ramalan Jualan (sales forecasting) adalah
proses aktifitas memperkirakan produk yang akan dijual di masa
mendatang dalam keadaan tertentu berdasarkan data yang pernah terjadi
dan/atau mungkin akan terjadi.
Teknik
dalam membuat ramalan jualan dapat dilakukan dengan beberapa cara
antara lain dengan metode kualitatif, metode kuantitatif atau gabungan
keduanya. Metode Kualitatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan pendapat
para tenaga penjualan, para manajer divisi penjualan, jajaran eksekutif
perusahaan, para pakar dan survei konsumen. Sedangkan Metode
Kuantitatif digunakan dengan cara menggunakan metode analisis lini
produk, distribusi probabilitas, analisis tren dan analisis regresi.
Menurut beberapa ahli mengenai pengertian peramalan, seperti yang
dikemukakan oleh :
1. Jay Heizer dan Barry Render (2015:113) adalah :
“Peramalan (forecasting) adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan dalam
memprediksi peristiwa pada masa yang akan datang. Peramalan akan
melibatkan mengambil data historis (seperti penjualan tahun lalu) dan
memproyeksikan mereka ke masa yang akan datang dengan menggunakan
model matematika.”
2. Diana Khairani Sofyan (2015:13) adalah :
“Permalan merupakan suatu perkiraan, tetapi dengan menggunakan teknikteknik
tertentu.”
3. William J. Stevenson dan Sum Chee
Chuong yang diterjemahkan oleh Diana Angelica, David Wijaya dan Hirson
Kurnia (2014:76) “Peramalan adanlah pernyataan mengenai nilai yang akan
Chuong yang diterjemahkan oleh Diana Angelica, David Wijaya dan Hirson
Kurnia (2014:76) “Peramalan adanlah pernyataan mengenai nilai yang akan
datang dari variabel. Prediksi yang lebih baik dapat menjadi keputusan dengan
menggunakan banyak informasi.”
Berdasarkan dari pendapatan para ahli, maka penulis dapat mengatakan
bahwa peramalan adalah sebuah perkiraan di masa yang akan datang dengan
melibatkan data masa lalu pada periode waktu tertentu.
melibatkan data masa lalu pada periode waktu tertentu.
A. Ramalan Kualitatif
a. Metode Pendapat Para Tenaga Penjualan
Menekankan
pertimbangan dan keahlian dari para tenaga penjualan. Metode ini sering
digunakan oleh perusahaan kecil dan perusahaan yang menghasilkan
sedikit produk.
Kelebihan dari metode pendapat para tenaga penjualan adalah:
1. Menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap perusahaan;
2. Ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan;
3. Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk tercapainya target penjualan
Sedangkan, kekurangan dari metode pendapat para tenaga penjualan yaitu:
1. Tenaga penjualan bisa menjadi terlalu optimis maupun terlalu pesimis dalam meramalkan target penjualan;
2. Terdapat
kemungkinan variabel sebab akibat yang luas tidak mendapat perhatian
yang cukup sehingga evaluasi potensi pasar menjadi tidak layak;
3. Metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek.
b. Metode Pendapat Para Manajer Divisi
Metode
ini menekankan pertanggungjawaban dari manajer penjualan daerah atau
produk. Metode ini dapat digunakan oleh perusahaan dari berbagai
ukuran/skala. Metode ini baik digunakan untuk membuat ramalan jualan
jangka pendek serta berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas.
Sayangnya, metode ini kurang dapat memaksimalkan laba jangka panjang.
c. Metode Pendapat Juri dari Eksekutif
Metode
ini menyajikan pertimbangan kombinasi atau pendapat dari eksekutif
tingkat atas dalam perusahaan tersebut. Metode ini dapat digunakan oleh
perusahaan kecil dan menengah. Metode ini mempunyai kelebihan yaitu
sederhana, langsung dan ekonomis. Namun perlu diperhatikan bahwa metode
ini memerlukan pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas. Kekurangan
lain dari metode ini adalah hasil ramalan yang kurang ilmiah.
d. Metode Pendapat Para Pakar
Metode
ini menggunakan pertimbangan dari orang yang berpengalaman dan ahli di
bidang penjualan untuk meramalkan jualan. Metode ini mudah dilakukan
namun hasilnya cenderung bersifat subyektif.
e. Metode Pendapat dari Survey Konsumen
Metode
ini diperoleh dari hasil survey yang dilakukan terhadap individu, rumah
tangga, perusahaan, departemen, negara, atau organisasi tertentu.
Kelebihan metode adalah hasilnya bersifat obyektif, akan tetapi hasil
tersebut hanya merupakan taksiran mengingat yang diteliti hanya sampel
dari keseluruhan target konsumen. Sampel adalah sebagian anggota
populasi yang dapat mewakili keseluruhan populasi (dalam hal jualan
berarti sebagian konsumen yang mewakili sekumpulan konsumen). Sampel
Acak (random sampling) adalah sampel yang diambil dari populasi dengan
peluang yang sama. Penyampelan (sampling) adalah proses pemilihan
sejumlah unsur dari populasi dengan cara mempelajari dan memahami
sifatnya sehingga dapat ditaksir sifat dari populasi.
B. Ramalan Kuantitatif
Dalam
buku penganggaran perusahaan, ramalan yang dibuat secara kuantitatif
dapat menggunakan analisis lini produk, metode distribusi probabilitas,
analisis tren, dan analisis regresi.
a. Analisis Lini Produk
Analisis
ini berkaitan dengan keputusan mengenai jalur produk baru yang akan
diperkenalkan, jalur produk lama yang akan dihapus, serta inovasi dan
produk campuran. Produk campuran merupakan hubungan volume antara dua
produk atau lebih.
b. Metode distribusi probabilitas
Metode
ini dapat digunakan untuk meramalkan jualan dengan cara menaksir
variasi produk yang akan dijual, kemudian memilih angka tertentu untuk
membuat kelas interval dan selanjutnya titik tengah dari kelas interval
tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing. Langkah
berikutnya adalah membuat probabilitas atas masing-masing nilai kelas
interval dan mengalikan probabilitas tersebut sehingga memperoleh nilai
tertimbang (terbobot). Jumlah keseluruhan nilai tertimbang merupakan
jualan yang diramalkan. Kelebihan metode ini adalah adanya nilai
tunggal dari nilai yang diharapkan serta kemudahan dalam
mendistribusikan probabilitas. Akan tetapi, metode ini bergantung pada
semata-mata pada taksiran manajemen dalam menentukan besarnya nilai
probabilitas.
Contoh distribusi probabilitas:
Jualan (unit)
|
Probabilitas
|
Nilai Tertimbang (unit)
|
1.000
|
10%
|
100
|
5.000
|
20%
|
1.000
|
9.000
|
35%
|
3.150
|
13.000
|
30%
|
3.900
|
17.000
|
5%
|
850
|
Ramalan
|
100%
|
9.000
|
c. Analisis Tren
Analisis
Tren merupakan salah satu metode statistik yang mudah digunakan dalam
meramalkan (jualan). Tren menurut Nafarin (2008: 100) merupakan gerakan
lamban berjangka panjang yang menuju ke suatu arah baik menaik atau
menurun dalam suatu periode. Analisis tren terdiri atas tren garis lurus
atau linear (yang terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode
momen) dan tren bukan garis lurus (tren parabola kuadrat dan tren
eksponensial (algoritma).
d. Analisis tren garis lurus adalah
suatu tren yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus. Analisis
tren garis lurus terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen.
Ramalan dengan metode kuadrat terkecil menurut Nafarin (2008: 101)
dapat menggunakan rumus:
Y= a + bX
dengan syarat ∑ X=0 dan a = (∑ Y)/n serta b = (∑ XY)/(∑ X 2 )
Keterangan:
X = Variabel bebas b= Koefisien arah regresi
Y= Variabel Terikat n= Banyaknya data
a= Konstanta
Sedangkan ramalan dengan metode momen dapat dihitung dengan rumus yang dipaparkan oleh Nafarin (2008: 102) adalah sebagai berikut:
Y= a + bX
∑ Y = n a + b ∑ X
∑ X Y = a ∑ X + b ∑ X2
Keterangan:
X = Variabel bebas b= Koefisien arah regresi
Y= Variabel Terikat n= Banyaknya data
a= Konstanta
2. Analisis tren bukan garis lurus dapat
menggunakan dua metode yakni tren parabola kuadrat dan tren
eksponensial. Tren parabola kuadrat menurut Nafarin (2008, 104) disebut
juga sebagai tren garis lengkung atau parabola yang terdiri atas tren
parabola kuadrat dan tren parabola kubik.
Sedangkan
tren eksponensial menurut Nafarin (2008: 105) disebut sebagai tren
logaritma atau tren pertumbuhan yang nilai variabel bebas (X) nya naik
secara berlipat ganda.
Standar Kesalahan Peramalan (SKP)
Standar
Kesalahan Peramalan (SKP) digunakan untuk menentukan metode tren yang
paling sesuai dalam membuat suatu ramalan jualan. Semakin kecil nilai
SKP menunjukkan bahwa ramalan yang disusun semakin mendekati kesesuaian.
Adapun rumus SKP adalah sebagai berikut:
SKP=√(∑ (X-Y)2 ∶n-2)
X = Jualan nyata
Y = Ramalan Jualan
n = jumlah data yang dianalisis
2 = 2 derajat kebebasan hilang karena dua parameter populasi sedang
diramalkan dengan nilai sampel data (a dan b)
d. Analisis Regresi
Analisis
regresi juga termasuk dalam metode statistik untuk meramalkan (jualan).
Analisis regresi terdiri atas regresi sederhana dan regresi berganda.
Analisis regresi merupakan analisis antara variable terikat (Y) dengan
variable bebas (X). Variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat
digunakan untuk meramalkan variable terikat. Analisis regresi terdiri
dari analisis regresi sederhana (apabila variabel bebasnya hanya satu)
dan regresi berganda (apabila variabel bebasnya lebih dari satu).
1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis
ini digunakan untuk menganalisis satu variabel terikat (Y) dengan
menggunakan satu variabel bebas (X). Variabel bebas yang dipilih adalah
yang mempunyai hubungan (korelasi) dengan variabel terikat. Untuk
mengetahui bahwa variabel bebas (X) yang dipilih mempunyai korelasi
dengan variabel terikat (Y) dapat digunakan analisis korelasi.
- Analisis Korelasi
Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Perubahan variabel terikat ditentukan oleh faktor lain (bisa satu faktor atau lebih). Jika faktor lain hanya berjumlah satu faktor maka bisa menggunakan analisis regresi sederhana namun bila faktor lain lebih dari satu berarti variabel bebasnya berganda dan menggunakan analisis regresi berganda.
Hubungan
antara kedua variabel dapat diketahui setelah memasukan data dan
melakukan perhitungan rumus diatas. Hubungan itu di uji dengan koefisien
korelasi. Koefisien korelasi menunjukkan angka paling kecil -1 dan
paling besar +1. Bila koefisien korelasi mendekati satu berarti pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah besar. Tidak
peduli apakah koefisien korelasi tersebut positif atau negatif. Apabila
korelasi tersebut positif berarti semakin besar X dan semakin kecil Y
atau semakin kecil X dan semakin besar Y. Jika koefisien korelasi
mendekati nol berarti pengaruh dari variabel tersebut kecil sekali
(tidak berpengaruh). Guilford (1956, 145) mengemukakan pengaruh korelasi
seperti tampak pada tabel berikut:
Koefisien Korelasi (R)
|
Tafsiran
|
<0,20
|
Sangat lemah, dapat diabaikan
|
0,20 – 0,40
|
Lemah
|
0,40 – 0,70
|
Cukup
|
0,70 – 0,90
|
Kuat
|
0,90 – 1,00
|
Sangat Kuat
|
- Koefisien Determinan Koefisien Determinan (R2) merupakan nilai terpenting karena koefisien determinan menggambarkan seberapa jauh variabilitas Y dipengaruhi oleh variabilitas X. Koefisien determinan bila diakarkan akan menjadi koefisien korelasi dan koefisien korelasi (R) bila dikuadratkan akan menjadi koefisien determinan (R2).
2. Analisis Regresi Berganda
Teknik
Regresi Sederhana hanya mampu menganalisis satu variabel terikat dan
satu variabel bebas. Dalam dunia nyata variabel bebas tidak hanya satu,
tetapi lebih dari satu. Oleh karena itu diperlukan analisis regresi yang
mampu menjelaskan hubungan antara variabel terikat (dependen) dengan
variabel bebas (independen) yang lebih dari satu, yaitu analisis regresi
berganda.
3. Tujuan Peramalan Secara umum yang
dimaksud dengan peramalan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui atau memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Adapun
tujuan peramalan menurut Diana Khairani Sofyan (2013:15) tujuan utama
peramalan adalah untuk meramalkan permintaan dimasa yang akan datang,
sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang
sebenarnya.peramalan tidak akan pernah sempurna, tetapi meskipun
demikian hasil peramalan akan memberikan arahan bagi suatu perencanaan.
Suatu perusahaan biasanya menggunakan prosedur peramalan yaitu diawali
dengan melakukan peramalan lingkungan, diikuti dengan peramalan
penjualan pada perusahaan dan diakhiri dengan peramalan permintaan
pasar.
4. Jenis-jenis
Peramalan
Dalam kegiatan produksi peramalan
tingkat permintaan suatu produk diperlukan untuk mengantisipasi
permintaan yang berubah-ubah. Pada umumnya jenis-jenis peramalan menurut
Jay Heizer dan Barry Render (2015:115) :
1. Peramalan Ekonomi (Economic Forecast) Merencanakan
indikator yang berguna membantu organisasi untuk menyiapkan peramalan
jangka menengah hingga jangka panjang, yang menjelaskan tentang siklus
bisnis yang memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang
dibutuhkan untuk membangun indikator perencanaan lainnya.
2. Peramalan Teknologi (Technologycal Forecast) Peramalan jangka panjang yang memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru.
3. Peramalan Permintaan (Demand Forecast) Meramalkan
penjualan dan permintaan suatu perusahaan pada setiap periode dalam
horizon waktu. Peramalan penjualan yang mengendalikan produksi,
kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan
keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusianya.
Prinsip-Prinsip Peramalan
Keberhasilan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.
Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas
pertimbanganpertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan akan
dilaksanakan.menurut Diana Khairani Sofyan (2013:14) terdapat beberapa
prinsip peramalan : 1. Peramalan selalu mengandung kesalahan,
artinya hampir tidak pernah ditemukan bahwa hasil peramalan 100 persen
sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan, peramal hanya dapat
mengurangi faktor ketidakpastian.
2. Peramalan akan selalu memberikan informasi tentang ukuran kesalahan,
hal ini dikarenakan bahwa peramalan pasti mengandung kesalahan, maka
penting bagi pengguna untuk menginformasikan berapa besar kesalahan yang
terkandung dalam perhitungan yang telah dilakukan.
3. Peramalan untuk jangka pendek selalu lebih akurat jika dibandingkan dengan peramalan jangka panjang.
Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor
yang memperngaruhi relatif masih sedikit dan bersifat konstan
dibandingkan dengan peramalan jangka panjang, sehingga akan semakin
kecil pula kemungkinan terjadinya perubahan pada faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan. Peramalan permintaan berdasarkan perhitungan
lebih disukai dari pada hanya berdasarkan data masa lalu saja. Oleh
karena itu sebaiknya jumlah sumber daya juga dihitung berdasarkan metode
peramalan yang sesuai.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peramalan
Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas peramalan menurut Diana Khairani Sofyan (2013:15) adalah :
1. Horizon Waktu Ada data aspek horizon waktu yang
berhubungan dengan masing-masing metode peramalan. Pertama adalah
cakupan waktu dimasa yang akan datang dari metode yang digunakan
sebaiknya disesuaikan. Aspek kedua adalah periode untuk masa peramalan
yang diinginkan.
2. Pola Data Dasar utama dalam metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
3. Jenis Model Model-model ini
merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang
penting untuk menentukan perubahan-perubahan didalam pola, yang mungkin
secara sistematik dapat dijelaskan dengan analisis atau korelasi. Model
yang lain adalah sebab akibat, yang menggambarkan bahwa ramalan yang
dilakukan sangat tergantung pada terjadinya sejumlah peristiwa yang
lain, atau sifatnya merupaka campuran dari model-model yang telah
disebutkan diatas. Biaya Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup
yaitu biaya pengembangan, penyimpangan, operasi pelaksanaan, dan
kesempatan dalam penggunaan metode lainnya. 5. Ketepatan Tingkat
ketepatan yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan tingkat
perincian yang dibutuhkan suatu peramalan. 6. Mudah Tidaknya Penggunaan
Suatu prinsip umum adalag metode-metode yang dapat dimengerti dan
diaplikasikan dalam pengambilan keputusan .
Komentar
Posting Komentar